Saat kamu datang di hidup saya, saya pernah berkata bahwa;
Tuhan, saya ingin Engkau menjaganya agar tak melangkah lebih jauh dari pada
langkahku. Karena terkadang saya terlalu
lelah untuk berjalan. Sedang dia begitu suka pergi melangkah ke sana, dan
semakin jauh ke sana.
Saat kamu datang ke
dalam hidup saya, saya pernah bertanya bahwa; Tuhan, apabila kubuka bekas luka
luka yang dipunya hidup saya dulu, apa dia akan berlari?
Tuhan, saya akan bilang padanya; bahwa bekas bekas itu adalah
sebagai pengingat, bahwa saya masih manusia tak sempurna. Bahwa hal hal tidak
sederhana yang pernah saya alami, tidak akan membuatku menjadi mampu
melukainya. Karena saya telah banyak terluka, saya tidak akan mampu
melukai seseorang lain, seperti
seseorang lain yang pernah melukai saya dulu. Karena saya telah banyak di
khianati, saya tak akan bersedia mengkhianati seseorang lain,seperti seseorang
lain yang pernah mengkhianati dulu.
Bukan saya tak pernah marah dan mengumpat. Tapi saya punya
ruang lapang disini untuk melakukan hal hal lain yang lebih berarti. Dari
sekedar membandingkan siapa yang lebih pantas mencintai saya,atau siapa yang
lebih pantas menerima pelukan seorang kamu..
Mencintamu, karena
saya pikir kamu bukan pria yang pandai merasa hebat,spt pria pria lain
yang begitu merasa hebat karena terlahir
menjadi pria. Kuat dan tak mudah menangis bukanlah pengertian pria hebat di
dalam kepalaku. Pria hebat adl pria yang berani jujur dengan perasaannya, walaupun
itu dia harus berani tampak lemah di hadapan perempuannya. Kau tau,jujur pada
perasaan sendiri bukanlah hal yang sederhana yang bisa dilakukan begitu saja.
Bagi saya, Pria hebat pun adl yang tak pandai mengadu keluh kesahnya pada
keluarganya. Karena kelak, ia akan jadi penerima keluh kesah terbaik bagi
keluarganya sendiri.
Pria hebat adl’ mereka yang memandang bahwa seberapa pun
kuat perempuan yang ada di sisinya, ia adl tetap sosok makhluk yang perlu dia
lindungi.
Saya bukan perempuan kuat, saya adl perempuan sok kuat yang
terkadang perlu ditarik keluar dari lubang persembunyiannya dengan tangan
seorang pria yang tak pandai mengitimidasi kelemahan perempuan.
Dan saya bisa memastikan untuk selalu ada bagimu dalam
setia..
Mencintaimu, bukan karena kamu yang terbaik tapi, karena
kamu bersedia menggenapiku..
Dan saya tak akan pernah menjadi yang bukan diri saya,bila
hnya utk dapat dcntaimu. Saya tak perlu cinta yg demikian..