Jumat, 30 Mei 2014

Hai Suamiku...

Saat janji indah sehidup semati kau ucap untukku,disaat
kau HALAL kan aku bagimu..
Semoga saat itu adalah awal pengabdianku menjadi makmum yang SHALEHAH bagimu..
Mengabdikan diri sepenuh jiwa raga bagimu, berjuang bersama menegakkan panji islam itu tekadku, kau adalah TERINDAH bagiku..


Kuingin agar setiap perjumpaanku denganmu menjadi sebuah perjumpaan manis,..

Hiasi selalu dengan senyuman tulusmu karena senyummu adalah bahagiaku..
Do'amu adalah sebuah keridhoan bagiku..


Aku adalah wanita,makhluk yang perasaannya sangat halus..

Karenanya,bicaralah yang baik dan bijak ketika menasehati ku..

Bertuturkatalah yang lembut padaku ketika kau hendak sampaikan sesuatu agar aku mudah mencerna apa
maksudmu.. Perhatikanku pula ketika ku ingin berbagi denganmu.. 
Mendengarkan ucapan pun ceritaku.. Karena bagiku itu adalah sebuah penghargaan..


Kuingin kau lebih sebagai seorang sahabat yang berikan waktumu untukku.. Jangan terlalu
sibuk dengan segala urusanmu,..Sediakan waktu untuk bercengkrama bersama denganku walau hanya sekedar tuk ingatkan tentang kenangan indah bersamamu..


Jadikan bermusyawarah sebagai jalan dalam memecahkan persoalan keluarga..

Dengan adanya 2 orang akan lebih mudah ditemukan sebuah jalan keluar..

Segala ucapanmu itu adalah titah bagiku selama itu BAIK dalam syariat..
Dengan ikhlas aku akan jalani dan menjunjung tinggi perintahmu, bersama arungi bahtera
kehidupan baru..Menciptakan keluarga Sakinah,Mawaddah, Warahmah dan barakah.. yang akan menjadi
madrasah bagi buah hati kita..


Cemburu adalah fitrah..

Bahkan kuharap kaupun punya rasa cemburu terhadapku, tetapi jangan berlebihan (cemburu
buta). Kuingin kan sikap kesabaran dan kelembutan dalam menghadapiku jangan kau tunjukkan kekerasan dan kata kata kasar padaku.. Selalu ingatkan aku jika ada perbuatan yang salah pada diriku…

Karena aku hanyalah wanita sederhana dengan kekurangan dalam diriku..

Ajarkan apa2 yang aku belum ketahui,tuntun aku ke jalan yang ALLAH Ridhai..

Jadikanlah dirimu pelindung bagiku.. Maafkan aku jika telah berbuat salah padamu…

Turunkan emosimu ketika kau menghadapiku,,Nasehatiku dengan kelembutanmu karena itu akan lebih mengena bagiku..

Aku yakin kau bisa lakukan itu…

"Salam sayang untukmu selalu…"

Rasulullah SAW bersabda :
“ Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik
(perlakuannya) terhadap istri-istrinya dan aku adalah yang
terbaik di antara kalian terhadap istri-istriku.”

Rasullullah SAW juga bersabda :
“ Tidak ada yang memuliakan wanita dengan sejati kecuali
laki-laki yang pemurah (dermawan) dan tak seorangpun yang menghina mereka (wanita) kecuali laki-laki yang kasar.”

Hanyalah Sosok Wanita Sederhana

Aku bukanlah Bidadari…
Yang turun dari surga untuk kau nikahi..
Aku bukanlah yg sempurna bagimu,,bkn pula yg terbaik di antara yg baik.
Aku pun juga tak cantik, secantik para idola zaman sekarang yang mementingkan penampilan..
Bahkan aku tak modis, semodis para wanita lainnya yang elegan dalam bermode…

Aku tak eksis, se-eksis para remaja sekarang mengikuti trend zaman..

Karena aku bukan mereka..
Aku tidaklah sempurna, hanya akan berusaha untuk mencapai kesempurnaan..
Yang sederhana dengan apa yang dipunya..

Yang tak seindah bidadari di syurga..

Yang tak sekaya dan semulia ibunda Khadidjah ..
Yang tak secerdas dan setakwa ibunda Aisyah..
Yang tak sesabar dan selembut ibunda Fatimah..
Ataupun Secantik Zulaikha…

Aku bukanlah wanita sempurna….
Namun aku akan belajar dari mereka..
Aku hanyalah wanita akhir zaman yang berusaha menjadi pribadi lebih baik..
Pribadi yang belajar makna zuhud..
Pribadi yang mengharap keridhoanNya.
Pribadi yang hanya mementingkan pandanganNya..
Prbadi yang mengharapkan cinta kasihNya..
Pribadi yang sederhana..

Namun, memiliki harapan besar untuk membesarkan orang-orang disekitarnya..


Karena aku bukanlah bidadari yang engkau elukan..

Aku hanyalah wanita sederhana
Yang akan selalu mengingatmu dalam doakuu..
Semoga Allah menyayagimu selalu,sebagaimana Dia telah menyayangi diriku dgn menghadirkan dirimu di kehidupanku..
Tiada kata yg pantas ku ucap selain,Alhamdulillah... smg dirimu tetap istiqomah menjaga hatimu..

Kamis, 29 Mei 2014

P.R.I.O.R.I.T.A.S

Pernikahan bukan hanya mengubah dengan siapa kita tidur, tapi juga mengubah banyak sekali cara berpikir kita tentang sesuatu, tentang mana yang layak dipikirkan dan mana yang terlewat karena perhatian kita tak lagi menuju ke arah situ.

Saat masih gadis, hampir dulu segala hal saya tau dan fakta perkuliahan saya tau, si itu pacaran dengan siapa, putusnya kapan (dan kenapa), lalu si itu jadian lagi ma siapa dll. Tapi setelah menikah, memori tentang itu semua perlahan memudar, bukan karena mereka tak lagi penting, tapi secara alami pikiranku mulai tergantikan tentang informasi mengatur keuangan, planing planing masa depan atau sesimpel menunggu suami pulang sembari menyiapkan secangkir susu hangat.

Saat masih sendiri, saya bisa seketika lemah melihat pria tampan, keren nan mempesona berjalan di depan mata saya.. setelah menikah bahkan saya harus benar-benar membuka ingatan lama hanya untuk mengingat sosoknya,bahkan hal seperti itu sudah tak lagi penting.

Saat masih belum menjalin komitmen di depan Tuhan, naluri perempuan saya adalah menemukan jodoh saya, mencari kabar teman-teman lama, apakah masih menjalin kasih, apa sudah putus, atau sudah jadian lagi. Setelah menikah, saya cukup lega melihat teman-teman saya dalam keadaan sehat dan bahagia, tanpa sedikitpun ingin tau siapa yang sedang mengisi hati mereka, kecuali mereka sendiri yang menceritakannya tanpa diminta.


Intinya, pernikahan itu mengubah prioritas. Dari prioritas egoisme diri, menjadi bagaimana membangun rumah tangga yang menyenangkan, tentang bagaimana menjadi istri yang membuat suami bahagia, tentang bagaimana membuat waktu bersama jauh lebih bermakna. Dulu, saya sempat berpikir "Nikah itu cuma buat orang yang perpikiran tua, hih." nyatanya, saya sudah berada pada fase orang tua itu, tidak peduli tentang gosip sekitar, mulai memikirkan 10-20 hingga 50 tahun ke depan.


Tapi satu hal yang perlu diketahui mengenai pernikahan, hidup setelah menikah walau kita akan terpaksa dewasa, tapi jauh dari membosankan. Bahkan saya masih merasa muda dan pacaran terus, pacaran tapi bisa sekamar, pacaran tapi asik aja pulang malem, pacaran tapi bisa making love.


Pernikahan bukan hanya tentang bersentuhan kulit tanpa sehelai benang, tapi pernikahan juga menutup rapat pada masa lalu, menutup dengan suka rela tanpa paksaan karena yang di depan mata jauh lebih baik dari yang telah lalu.


Pernikahan bukan hanya tentang berkembang biak, pernikahan adalah tentang perkembangan diri dan kehidupan, bahwa ke depannya, kita harus sama-sama yakin,
hidup akan jauh lebih baik lagi.. :)



Selamat menentukan prioritas. :D

Jumat, 23 Mei 2014

S.A.H ==)) Nyonya.Irfan

17 Mei 2014, akhirnya saya resmi jadi Nyonya Irfan  ;'D


Karena foto-fotonya belom jadi, jadi ya seadanya dulu aja yaa...

Hmm, oke, waktu akad nikah saya make gaun moslem warna putih, dengan designer super keren bikinan Dian Firdian Sandi (sodara plus make up ter epic di mata saya), gaun putih panjang dengan aksen penuh permata swarosky yang cantik itu.

Semaleman waktu itu tidur saya sangat ga nyenyak (cailah), baru bisa tidur sekitar jam 24.00 WIB dan jam 4 pagi udah harus bangun, mandi, beberes lalu mulai di makeup. Proses dandan untuk akad nikah ini sekitar 3 jam deh. Jam 5 mulai, jam 7 pagi beres,tinggal finishing hijabnya aja

 tim *studio Ancell* dan *Dian Fridian Sandi* saya menaruh segala hormat... kerjasama nya kalian super duperr keren !! dari yang awal lamaran,foto prawedding,sampai serentetan proses prosesnya menuju SAH... 

Prosesi akad nikah sendiri dilakukan di rumah saya,tepatnya di ruang tamu yang disulap jadi cantik.  Rombongan pengantin pria dateng sekitar jam setengah 7 pagi,berhubung mama mertua saya belum make up,jadi datangnya rombongan lebih awal.. Akad nikah kami pun hanya dihadiri keluarga besar dan sahabat-sahabat terdekat saja.

                                       calon suami saya lagi tegang2nya........ aaakkkhhh maluu :*

                                                 Cenyam cenyum ngilangin grogi nya :)))

 ini proses ijab qobul... Mukanya tegang yahh :))

Dan akhirnya SAH........,, Predikat Nyonya Irfan :*

Prosesinya juga cenderung sederhana, hanya yang unik saya gak ada disamping suami ketika dia mengucapkan ijab qabul,melainkan berada di ruangan yang lain yaitu kamar saya..Kebetulan saat itu saya ditemenin temen2 cewek.Setelah sah, baru saya digandeng keluar menemui suami.

Waktu itu suami saya memakai setelan kemeja bewarna cream celana hitam dengan jas hitam nya yang begitu tampak elegant, ummm well, he was looking very very very very good that day. :')

Mas kawin yang diberikan Irfan ke saya itu Al Qur'an,seperangkat alat sholat dan uang tunai  sebesar 2.023.253,- (kenapa jumlahnya segitu?, ya karena kami berdua jadian tanggal 20, suami saya lahir tanggal 23,saya sendiri lahir tanggal 25, dan jadian kami di awal tahun 2013) , cantik bukan :D

Ketika prosesi akad nikah berlangsung, kan saya adanya di dalem kamar tuh.. Yang saya lakuin cuma remes-remes kebaya sambil ngomong ke temen saya.. "YAN..! DIANNN!! BENTAR LAGI SAHH!!!"


dan waktu dengerr kata "Sah...." diiringi do'a....


saya cuma nunduk, lutut lemes jantung berdebar debar,,sambil bersyukur kalau akhirnya hari itu datang juga.


Untuk nutupin nervous, grogi,deg-deggannya saya, kita poto-poto pastinyaaaa... :3


Ini sesaat sebelum prosesi ijab kabul. :') Irfan udah diluar, saya poto poto nervous :D

Setelah Sah, Saya digandeng keluar ... Dan ditemuin deh sama Irfan. Ga bisa ngomong apa-apa, antara speechless karena hari itu dese lebih ganteng dari biasanya :*, speechless juga karena orang depan saya ini bukan lagi pacar saya tapi suami saya SAHHHHH...


macem-macemlah..

                          nah ini waktu nya saya digandeng setelah Sahhhh~hazekkk udah sumringah

ini waktu tanda tangan buku nikah ... 

 S.A.H .........
Ya kurang lebih prosesinya begitu... sekarang foto-foto randomnya aja yaa.. hehehe..
Ini keluarga baruu saya....... :*

well,
nikah itu pilihan memang.
cuma yakin aja, suatu hari seseorang itu akan datang kok, dia yang mungkin kamu sendiri ga bisa bayangin kalau ga hidup bareng dia. :)

Orangnya akan datang kok,
dia yang bakal nerima semua kebiasaan aneh kamu -- tanpa mandang kamu aneh.
dia yang bakal asik-asik aja sama semua kekurangan fisik kamu tanpa pernah nganggep kamu jelek.
Dia yang ga pernah masalahin masa lalu kamu, sekelam apapun itu.
Dia yang membuat kamu yakin dan percaya untuk meletakkan harapan, masa depan, mimpi, keturunan dan sidang akhirat kelak..

dia akan datang.. :)

Selasa, 20 Mei 2014

17.05.14

Akan datang suatu waktu dimana kebahagiaan memihak kepada orang yang sering berduka.
Ada suatu waktu dimana kesabaran dan kebulatan tekat itu berbuah sangat manis.
Bila saat itu tiba, Tuhan menunjukan kebesaran kuasa-Nya..

Seperti saat itu, Tuhan menyatukan kami dalam rahmat-Nya, mempertemukan kami dalam keajaiban takdir.
Segala sesuatu "terjadi,maka terjadilah" dan siapapun manusia, tidak dapat mengelak ketika Dia berkehendak..

Kamipun tidak dapat menghindari, perasaan itu datang mendadak layaknya anugrah.
Ini membuat aku semakin percaya bahwa Tuhan memang telah merancang jalan-Nya untuk semua makhluk-Nya.
Dan aku juga percaya melalui tangan Tuhan, mata dan hatiku terbuka.
Dia mempertemukan aku pada orang-orang yang salah sebelum dititipkan-Nya orang yang tepat untukku, di jantungku..


Terima kasih Tuhan, untuk bingkisan yang sangat indah ini.. Terima kasih telah dijadikannya kasih sayang diantara kami, aku akan selalu berusaha menjaganya dengan segala kemampuan yang aku punya.
Berikanlah selalu ridho-Mu senantiasa dalam kisah kami dan sertakanlah cinta yang indah dalam perjalanan kami.

Dan jadikanlah kami sebagai makhluk-Mu yang selalu bersyukur atas berkat dan rahmat-Mu mengumpulkan kami berdua dalam kebaikan. 

Akhirnya Seserahan..

seserahan itu adalah simbolis calon suami kepada calon istri, intinya sih maknanya adalah si calon suami mampu memenuhi kebutuhan si calon istri. Kebutuhannya apa? Ya tergantung si calon istri minta apa :p


Itu perintilan yang saya butuhkan ...,, dan dipenuhin sama dia .....

Yang lain lupa untuk di foto yaah....

List seserahan itu yang buat perempuan, bebas bisa apa aja asal sesuai kebutuhan. Aku lebih milih untuk kebutuhan fisik aja sih sehari hari. Dari ujung kepala hingga ujung kaki dan beberapa barang yang akan aku butuhin nanti.

Pembelian barang seserahan udah aku lakukan  3 bulan sebelum akad nikah, lalu terulur-ulur hingga sangat mepet baru beres semua. Eh itupun ga terlalu beres, karena ada beberapa yang akhirnya direlakan dan tidak dibeli.

Yang ribet selanjutnya juga adalah masalah pembungkusan seserahan yang akhirnya kami gotong semua barangnya untuk di bungkus di Jogja,lalu saya bawa pulang lagi ke Rembang. Sakti ya? :))

Yang calon suami dikasih seserahan ga? dikasih, tapi adatnya biasanya tidak melebihi pemberian yang diberikan ke calon istri. Irfanpun gitu, dia cuma minta setelan kantor juga printilannya, ga banyak kok :D



Intinya sih, sebagai seserahan aku minta hal yang berhubungan dengan 3 waktu.. Pesta, kerja dan santai. Nah di antara itu terbagi aja jadi setelan baju, sepatu dan tas. Sisanya ada alat make up, Set dapur, kamera, alat sholat, makanan. :)
kemudian saya tidak tau lagi harus berkata apa......

Senin, 19 Mei 2014

Siraman H-1 Sah

Salah satu prosesi pernikahan yang lazim dilakukan oleh calon pengantin adalah prosesi pengajian dan siraman.Siraman sendiripun sebenernya juga umum sih,di mulai dari sungkeman ke papa mama di kasih wejangan wejangan,dan diiring ke tempat acara siraman itu.. Tapi ntah kenapa suasananya mengharukan banget. Aku dari awal kok ya rasanya terharu banget, dalam hati ga berhenti nangis... Mikir "ini bener terjadi ya?" atau "ini bener kah acara siraman sehari menuju nikahanku?" atau.. "aku bakal punya seseorang ya?” seorang yang bakal tiap hari aku liat penampakannya make boxer dan kaos plus kaki ginjutnya?" atau "Serius banget Ketty, kamu bakal siap nikah?". Semua kelebatan hal itu lewat. Merusak ritme sistem khayal dan membuncahkan emosi.

Nangis.. Ya cuma itu yang bisa saya lakukan kemarin...




Moment paling mengharukan pertama ya pas papa kasih wejangan dan nasihat pernikahan buat aku.. yang intinya beliau berdua bahagia bisa melepas aku ke tangan Irfan yang menurut papa aku adalah tangan yang paling tepat menanganin aku yang manja ini. Ngomongnya sambil nangis juga ya, suara beliau bergetar. Dan aku makin meweklah. Lemah..Disitu sih tangis aku pecah banget, ga bisa di ceritain gimana, jilbab berantakan, muka sembab.





Ya gitulah sedikit ceritaku tentang rangkaian prosesi Siraman sehari menjelang sah... 

Rabu, 14 Mei 2014

H-3 hari menjelang SAH

"Gimana,, hai Ketty kamu deg-degan gak?"

Pertanyaan itu terus menerus mampir ke telinga saya, apalagi semakin mendekati hari H. dari mulai hanya sekedar senyum sampai mengangguk tanpa tau apa yang sudah di anggukannya itu.

Lalu, saya bertanya dalam hati.. "Gimana rasanya,,Deg degann gak?"
..lalu saya shock, ternyata di H-3 hari ini saya tidak deg-degan kok ya, tapi sangat cenderung cuma bisa diam dan bingung apa benar ini terjadi.


Bingung?
tapi sungguh ini terjadi sih..

Ternyata pada umumnya semua perempuan yang akan menikah bakal akan merasakan hal yang sama juga seperti yang saya rasakan sekarang ini...wwaaawww bangettt!!, cenderung meraba apakah ini benar akan terjadi, cenderung bingung akan prosesnya, walau sembari menghitung hari kapan saat itu akan tiba.
Persis.. Persis seperti saya sekarang ini.


Jadi, jika ingin tau apa rasanya di H-3 hari menjelang SAH, mungkin post ini bisa membantu. Ketidak jelasannya berbicara banyak bahwa saya tidak memiliki banyak hal untuk disampaikan,tidak tau lagi harus berkata kata apa..kedataran pemilihan kata juga menggambarkan bahwa saya sendiri masih belum percaya apa yang sesungguhnya terjadi dan akan terjadi..


Ya, walau kebahagiaan tak bisa saya sembunyikan. Walau adrenaline kadang terpacu bila mengingat bahwa 3 hari lagi tugas Papah akan digantikan penuh olehnya,dan akan pergi meninggalkan Mama.



Apabila ini mimpi, tolong bangunkan saya Tuhan.., Karena ini masih terlalu indah jika memang benar menjadi nyata. :')




H-3 menuju Nyonya Irfan Panji Yuristama. Bismillah....

H-3 Bismillah.....

Ya Allah, Aku berdoa untuk seorang yang akan
menjadi bagian dari hidupku...


Jadikanlah dia selalu seorang IMAM yang dengan keimanannya mampu mengarahkanku pada pilihan yang baik.

Bersedia MENDENGAR ketika aku ingin bicara....

Menyediakan BAHUnya untuk tempatku bersandar..

Merelakan TANGANnya untuk menyeka airmataku..

Menyerahkan HATInya hanya padaku dan membimbing hamba menuju jannah-Mu..

Seorang yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga
menghormati diriku.

Seorang yang mencintaiku bukan karena bentuk
fisikku tetapi karena hatiku.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku
berharap kami berdua dapat mengatakaan.

"Betapa besarnya Engkau karena telah
memberikan kepadaku seseorang yang dapat
membuat hidupku menjadi sempurna".

Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan
kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau
akan membuat segala sesuatunya indah pada
waktu yang Kau tentukan

Aamiin

Senin, 12 Mei 2014

Proses

Pada pria yang akan menikahi saya beberapa hari kedepan ini.


Irfan Panji Yuristama.
Hah.
Dia biasa-biasa saja. Dia jauh dari sempurna. Cenderung menyebalkan, bossy dan dominan.
Dia biasa-biasa saja. Dia tidak hidup bermewah-mewahan, pun dia tidak hidup dalam himpitan kesusahan.Dia bisa begitu menyebalkan,
bisa juga begitu menyenangkan.
Dia bisa begitu pelupa,
bisa juga begitu peduli pada hal-hal kecil yang tak diingat semestinya.
Dia bisa begitu cuek,
bisa juga begitu perhatian tanpa perlu diminta.
Dia bisa begitu membuat kepala saya pecah,
bisa juga membuat saya mencari bahunya untuk menyandarkan kepala melepas keluh kesah.
Dia bisa begitu membuat saya ingin pergi dan meninggalkan,
bisa juga membuat saya mencari untuk memeluknya berlama-lama.
Dia terkadang mendengkur memekakkan telinga,
tapi begitu sepi saya merindukan suaranya.
Dia sahabat paling baik yang paling saya percaya dan saya cari,
juga musuh yang paling sering saya sebali.
Dia segala yang menyebalkan sepuluh kali lipat dari kata menyebalkan itu sendiri,
Dia juga segala yang membahagiakan dan selalu menjadi tempat saya kembali.
Dia begitu nyaman seperti rumah,
seperti bicara dengan orang asing yang begitu ramah,
seperti pasangan dari sesuatu yang sebelumnya hilang.
Dia pasangan jiwa,yang dirancang Tuhan sedemikian rupa untuk menyeimbangkan hidup saya.
Suami, sekaligus nantinya Ayah yang dibanggakan keturunannya, juga imam yang menuntun langkah saya ke surga dengan ridho-nya.
Dia paket lengkap dari Tuhan, untuk menua bersama, tumbuh…dan saling melengkapi selamanya.

Mencari yang lebih tampan dari dirinya, pekerjaan mudah.
Mencari yang lebih bisa menjanjikan limpahan materi, saya tinggal berlaku tak sopan.


Tapi mencari seseorang yang lebih nyaman? itu pekerjaan lain.


Perlahan saya sadar, bahwa konsep "jodoh" itu harus absurd, harus ajaib. Bahwa keyakinan berkata "ya" itu adalah sebuah dorongan kamehame super kuat dari energi yang tak tampak. Sebuah anggukan pasti dari proses yang tidak bisa dijelaskan oleh akal. Keyakinan. Kamu hanya tau kamu yakin tanpa pernah bisa menjelaskan apa yang membuat kamu yakin.


Tapi yang jelas.
"Milikilah sikap sombong, tapi dengan kadar yang tepat, sebuah kadar yang membentukmu memiliki "harga diri""
Berbekal itu, sayapun (walau biasa-biasa saja) juga tetap mengajukan syarat bagi siapapun yang ingin masuk ke keluarga saya (karena terlalu banyak pria mondar mandir di hidup saya, dan yaa saya persilahkan-persilahkan saja mereka duduk di ruang tamu hati saya yang hancur, nikmati seadanya dan silahkan pergi jika sudah tak betah.)

istilahnya koleksi, seleksi, eliminasi ..... dan resepsi

Berbekal dari orang yang mondar-mandir tersebut, kemudian saya mulai menarik garis tegas, apa kesamaan apa perbedaan. Lalu yang terpenting, apa yang membuat saya berhenti pada sosok Irfan.

Ternyata yang saya rindukan (yang selama ini kosong) adalah mini orgasme. Sebuah kebutuhan akan terus menyerap ilmu baru, terus bertukar pikiran mengenai berbagai hal, seseorang yang bisa memuntahkan sudut pandang saya, seseorang yang mampu berkata tidak pada mau saya, seseorang yang bisa mendengarkan pendapat saya saat diskusi.


seseorang yang membuat saya haus ingin cepat bertemu lagi untuk membicarakan hal seru, membicarakan hal yang telah lampau, gagasan baru dan kemungkinan masa depan. Seseorang yang kehadirannya lebih saya butuhkan untuk memenuhi hasrat berbicara, tertawa bersama..

Seksi? Iya dia seseksi itu dimata saya. Dan seksi pada hal yang sulit dijelaskan itu adalah sebenar-benarnya keseksian dibanding seksi tampilan fisik. Karena kembali lagi, apalah gunanya fisik bagus apabila untuk bercengkrama lama hanya mampu meninggalkan mulut yang terbuka dan mata yang mengantuk.


Konsep jodoh ternyata sesederhana dan seabsurd itu. Bahwa keyakinan itu adalah hal yang ghaib yang tak bisa dijelaskan. tapi jelas, setiap manusia berhak menetapkan standar mana orang-orang yang akan terseleksi, tereliminasi untuk menuju resepsi nantinya.

H-5 menjadi Nyonya Irfan


terima kasih atas proses koleksi, seleksi dan eliminasinya Tuhan. Kami sudah siap untuk resepsi.

Jumat, 02 Mei 2014

Mitsaqan Ghaliza


“akan ada hari.. dimana Allah menjadi saksi. saat kau lingkarkan ikatan suci Mitsaqan Ghaliza dijariku yang kau pilih, walau aku tak sesempurna istri sang nabi.”
beberapa penggal kalimat yang saya buat itu saya yakini bahwa dalam sebuah pernikahan akan ada kebaikan yang banyak. itu janji Allah.
Mitsaqan Ghaliza, sebuah kalimat yang memiliki arti sangat sakral, yaitu perjanjian yang kokoh. sebuah perjanjian pernikan antara suami istri. suatu perjanjian yang agung dan berat. seberat pengorbanan seorang suami terhadap istrinya. karena saat Ijab Kabul terucap, langit Arsy-Nya seolah berguncang karena beratnya perjanjian dan tanggung jawab yang dibuatnya di hadapan Allah dengan disaksikan para malaikat yang diaminkan oleh seluruh hamba Allah yang menjadi saksi.
maka jikapun seorang istri mampu menghisap darah dan nanah dari hidung suaminya, itu belum cukup untuk menebus semua pengorbanan yang telah diberikan seorang suami kepada istri. maka tidak heran, jika Allah meletakkan Surga seorang istri di keridhoan suami. jangankan memasuki surga, mencium bau surgapun Allah tak akan izinkan jika seorang istri durhaka kepada suaminya. dan di akhirat nanti, suamilah yang bertanggung jawab atas istri dan anak-anak wanitanya di hadapan Allah kelak. sebegitu beratnya pengorbanan dan tanggung jawab menjadi seorang suami.
“Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, Allah akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena besarnya jasa ( hak) suami terhadap istrinya.” (HR. Ahmad)
saking sakralnya, dalam Al-qur’an, kalimat Mitsaqan Ghaliza sendiri hanya disebutkan Allah sebanyak tiga kali.
1) saat Allah membuat perjanjian dengan para Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa. (Al-Ahzab 33:7)
2) saat Allah mengangkat bukit Thur di atas kepala bani Israil dan menyuruh mereka bersumpah setia pada Allah. (An-Nissa 4:154)
3) saat Allah menyatakan hubungan pernikahan. (An-Nissa 4:21)
“dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami istri) dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat ( ikatan pernikahan) dari kamu.” (An-Nissa 4:21).. satu perjanjian yang kuat, Mitsaqan Ghaliza yang telah mengikat dua jiwa. maka sebuah amanahpun telah diemban oleh dua anak manusia yang telah berjanji di hadapan Allah, untuk menjadikan ini sebagai sebuah pernikahan yang diberkahi sakinah mawaddah warahmah.
Menikah.. apa saya ingin menikah? iyah, saya ingin menikah untuk menyempurnakan sebagian iman dan agama saya, saya ingin memiliki anak, memiliki seseorang yang terus bersama dalam suka dan duka sampai menutup mata, juga untuk membahagiakan orang tua. setelah semua yang telah mereka lakukan untuk saya dan untuk seratus juta lainnya. i owe them everything, i got money, affection, attention, loves! kebahagiaan orang tua, bukan hanya diukur dari sebesar apa materi yang telah kamu beri untuk membalas mereka. bukan itu. sesungguhnya bukan seberapa banyak materi yang bisa kamu beri kepada orang tua yang dinilai Allah. tapi sebuah kebahagiaan dari dalam hati yang tak terukur oleh materi. sebuah air mata yang mengalir indah dari sepasang mata ayah dan ibu. sebuah kebanggan yang amat teramat bisa mengantarkan putra kesayangan menuju pelaminan, juga sebuah rasa haru yang teramat bisa menyerahkan dan menikahkan putri tercinta dengan seseorang yang telah dipilihkan Allah untuk menggantikan tugas mulianya sebagai seorang Ayah kepada seorang pria yang akan menjadi suami putri tercintanya. dan ibu, adakah pemandangan yang paling indah di muka bumi ini selain melihat tangis harunya karena melihat putra putri kesayangannya bersanding bahagia di altar pelaminan?
lalu, dengan siapa saya akan menikah? sebuah pertanyaan yang meluncur dengan polosnya di setiap penghujung doa yang selalu dipanjatkan. siapa jodoh saya? kapan Allah akan mendatangkannya? maka dalam penantian, hati hanya bisa berucap; ya Allah. tolong dekatkan jodoh saya. jika sudah dekat, tolong tunjukkan. jika sudah ditunjukkan, tolong dimudahkan..
seiring berjalannya waktu. juga beribu halangan dan rintangan yang harus dilalui dalam perjalan hidup saya hanya untuk menemukan tambatan hati sebagai tujuan persinggahan terakhir, saya seperti tidak percaya, bahwa hanya tinggal menghitung hari, saya akan melakukan “perjanjian suci” itu dengan seseorang yang telah Allah pilihkan sebagai Imam hidup saya.

sampai saat ini pun, saya seperti tidak percaya, bahwa saya akan melakukan pernikahan. sebuah peristiwa sakral yang akan membawa dampak yang besar untuk kehidupan saya. sebuah perubahan pola hidup yang sebelumnya hanya menjadi putri kecil bagi Papa dan mama, seorang gadis lembut nan manja yang terpuaskan oleh limpahan kasih sayang orang tuanya. dan hari-harinya pun dihabiskan bersama keluarga tercinta dirumah yang amat teramat nyaman. rumah yang penuh dengan kenangan semasa kecil. dan tiba-tiba, dia harus berubah menjadi wanita dewasa yang tangguh. menjadi seorang istri, dan ibu yang baik bagi suami dan anak-anaknya. sebuah Tugas Mulia dari Allah yang telah diamanahkan untuk para wanita. mengabdikan hidup hanya untuk suami dan anak-anaknya. keluarga kecilnya.
jika mengingat kembali bagaimana saya bisa bertemu dengan tambatan hati calon imam saya kini. rasanya hati seperti tersentak. iya, sebut saja ini miracle of jodoh. hanya yang percaya yang mengerti. bagaimana gunung bisa bertemu dengan laut, bagaimana bisa air tawar bersandingan bersebelahan dengan air asin namun tidak tercampur, bagaimana Adam akhirnya bisa kembali bertemu dengan Hawa. begitupun dengan saya, bagaimana akhirnya Allah mempertemukan kami berdua. ada rahasia Allah di balik skenario kehidupan yang telah dibuat-Nya, Sang Perancang kehidupan terbaik. bagaimana dua hati yang tak saling tau ini berjodoh dengan yang itu, yang itu berjodoh dengan yang ini akhirnya saling bertautan dan terikat hingga menciptakan sebuah simpul yang kokoh, yaitu pernikahan.
jika ditanya, apa tidak takut salah pilih? apa yakin serasi? setia sampai akhir? yang pasti, yang saya yakini kini hingga nanti. dari awal, saya menyerahkan sepenuhnya jodoh saya pada Sang Pencipta Hati, dan jika kini Dia telah memberinya dihadapan saya, maka itulah yang terbaik yang diberi-Nya untuk saya. tidak ada lagi yang harus saya takuti, tak ada yang perlu dibimbangi. karena hanya Dia yang tau apa yang terbaik untuk masa kini dan masa depan bagi hamba-hamba-Nya. sedangkan kita manusia? adalah hamba-Nya yang serba tidak tau..
untuk kamu, calon imamku. 
terima kasih untuk bersedia menyempurnakan agamaku. terima kasih untuk tidak berlama-lama membiarkan tulang rusukmu ini terombang ambing di dermaga yang salah. terima kasih untuk mau menjadi pintu Surgaku. Dan juga terima kasih untuk pengorbananmu nanti yang bersedia ber-Mitsaqan Ghaliza (berjanji dan bersumpah) di hadapan Allah dengan disaksikan malaikat- malaikatnya..
di Tujuh Belas Mei nanti, di bawah kaki langitNya akan ada seorang wanita yang mengemban amanah suci untuk menjadi manunggalmu ( belahan jiwamu) hingga akhir nanti.
Bismillah :)