Senin, 24 Maret 2014

Bukan Karena tapi Walaupun


Pakaianmu adalah cerminan siapa kamu. Setuju?
Kalo pertanyaan itu di tujukan ke saya,saya akan jawab : may!! maybe yes.. maybe no..

Pepatah lama bilang : "don't judge a book by it's cover" malah ada orang yang nambah-nambahin dengan "don't judge a book by it's cover but by it's price" (spechless deh! huakakak) kalo menurut saya lebih simpel lagi, "don't judge"!

Mari kita telaah,"don't judge a book by it's cover". okeh itu benar dan saya ataupun semua setuju! Karena nilailah semua yang ada secara keseluruhan, luar dalam, sebab akibat dan lain lain. perkenalan dan kedekatan yang lama pun tidak menjamin kamu mengenali seseorang lebih dalam.makanya saya bilang, don't judge! saya lebih suka dengan proses alamiah daripada proses nilai menilai. Kalo udah tepat waktunya dan sikonnya, semua bakal keliatan koq tanpa repot nge-judge orang.., Ya kan?

Dan yang lucu, yang bilang "don't judge a book by its cover but by it's price"..
Itu tidak selalu baby! buku yang mahal,ga menjamin buku itu bagus isinya. Memang terkadang harga dan kualitas berkorelasi, tapi itu terkadang loh :)
Karena harga juga suka menipu! kalo kita menilai sesuatu hanya karena harga,ntar bakalan tiba saat dimana sesuatu itu tidak ada harganya,semahal apapun itu..

Kembali ke... apa yang kita pakai, dan saya korelasikan dengan pepatah tadi yang "don't judge a book by it's cover ".

Bagi saya, apa yang orang lain pakai belum menunjukan segalanya. Pakaian bagus,mahal belum tentu attitudenya sebagus dan semahal pakaiannya. Ada hal yang harus dipelajari tentang proses mengenali seseorang. Iya bukan? :)

Saya ga malu untuk jalan sama orang yang pake celana kumel, sobek-sobek (asal sesuai).. Tapi saya ga kan mau melayat bareng orang yang pake dress bunga-bunga cerah sedangkan saya pake item-item.. sungguh pemandangan yang tidak sesuai bukan..

Saya ga keberatan orang lain, bahkan saudara saya menilai negative orang orang yang dekat dengan saya. Dan saya dengan cara saya sendiri, perlahan akan menunjukan bahwa mereka tidak seperti yang di bayangkan. 

Orang yang celananya robek-robek belum tentu preman, malah kebanyakan orang yang berjas yang jadi preman. Orang yang pake baju lusuh bukan berarti pengemis. Pengemis pun bukan berarti dia lantas layak untuk di judge macam-macam. Biar waktu yang membuktikan tapi kembali lagi, yang penting kan hatinya.. 
Bagi saya, orang lain cuma menilai...


Mengenal seseorang lebih dekat itu "bukan karena, tetapi walaupun"
Gitu juga dengan cara saya mencintai. saya mencintai seorang Irfan, bukan karena tetapi walaupun..

Kamis, 06 Maret 2014

Emm sekedarr ungkapan....

Untuk kamu, lelaki yang ku mau, untuk masa depanku..
Ada yang ingin ku katakan padamu, mengenai isi hati.
Aku ingin menorehkannya ke dalam sebuah tulisan, untuk berjaga-jaga jika nanti kamu mulai lupa saat ingatan mu termakan usia..
Eemm.. Masih ingat kan?
Kita dipertemukan. Bukan aku yang menemukanmu, ataupun kamu yang menemukanku. tapi sebuah kebetulan yang disengaja Tuhan-lah yang telah mempertemukan kita.
Masih ingat? 
Pertama kali kita bertatap mata? Matamu. Iya, aku jatuh cinta pada matamu. Pertama kujabat tanganmu, saat itulah matamu menjadi tanda baca, lalu bertemu mataku, dan kini mereka menjadi cerita..
Masih ingat? 
Saat aku memberanikan diri menceritakan semua ketakutanku?
 
Lalu kamu melihat aku yang lemah, tapi kamu tetap disana. Selalu ada. Untuk mengawasiku dari kejauhan. Disaat itulah aku jatuh padamu…
Masih ingat? 
Saat kamu bilang, akan memberikan yang terbaik untuk ku?
 
Saat itulah aku belajar untuk percaya (lagi).
 
Belajar untuk bangkit (lagi).
 
Belajar untuk kuat (lagi).
 
Dan berharap tidak dikecewakan (lagi)…
Ketika aku jatuh cinta, aku mempersiapkan dua hal: Bahagia dan sakit hati.. Itu hukum alam. Begitupun saat aku jatuh cinta padamu, dengan segala resikonya, yang sudah sangat aku pahami. Saat ku jatuhkan hatiku padamu, tak pernah terfikir bahwa aku ingin singgah selamanya dihatimu sebagai tulang rusukmu seperti ini.
Aku memang tidak pernah bisa memilih kepada siapa aku akan jatuh cinta.. Yang kutahu, aku selalu jatuh cinta dalam keadaan sadar. Sadar dalam artian, aku tidak perlu bertanya kepada siapapun “am I falling in love?”
Selama hidup, aku bertemu sosok yang membuatku belajar mencintai dengan baik: membebaskan, melepaskan, serta memaafkan. Membebaskan ke mana hati sosok tersebut berlabuh, melepaskan genggaman tangan yang tidak lagi erat, serta memaafkan cerita Tuhan yang kurang sesuai dengan harapan-harapan yang selama ini kubangun di imajinasiku sendiri.
Dan bagiku, apa jika cinta kita sedang diuji maka aku akan mudah menyerah? Tidak. Karena masih terlalu banyak rindu untuk Tuhan titipkan pada cerita kita nanti. Disaat aku tak bisa menjabarkan cemas yang membelenggu saat cemburu menghampiri, dan keterbatasanku yang tak bisa mengawasimu selagi jauh dari jangkauan mata dan indera perabaku. Maka aku hanya bisa menyampaikannya ke Arsy pada ‘Penguasa Hati’. Agar Dia menjaga hatimu, untukku (jika memang akulah ‘Tulang Rusukmu’).
aku juga ingin mencintaimu dengan hati-hati. Itu karena ketakukanku akan kehilangan dan kemudian lenyap (lagi) di setengah perjalanan mungkin saja terjadi. Kini, aku sedang pelan-pelan mendaki (lagi) tangga masa depan (denganmu), dimana disetiap anak tangganya aku melangkah dengan hati-hati, dimana disetiap pijakannya ku ikuti dengan doa.
Ada yang bilang, pejuang yang baik itu tahu kapan harus maju, kapan harus mundur, dan kapan harus diam menyusun strategi. Dan jika aku diam, itu bukan karna aku sedang marah atau jemu padamu. Aku hanya ingin sesekali bertindak sebagai murid terbaik. Untuk dapat mempelajarimu, aku harus diam demi bisa memperhatikan. Memperhatikan marahmu, senyummu, sedihmu dan bahagiamu. Dan bukankah kamu itu suka sekali didengarkan? Maka untuk bisa mendengarkanmu, ntah itu nasihat, ocehan amarah atau kisahmu, aku harus menciptakan keheningan. Aku menghitung jumlah bicara agar jangan sampai aku kehilangan fokus, sebab mengecewakanmu adalah pantangan.
Bagiku, kelebihanmu adalah anugerah untukku, dan kekuranganmu akan jadi hal yang membuatmu lebih kucintai. Karena kekuranganmu hanya sebesar debu yang menempel di selaput mataku. Aku berkedip, dan lalu hilang. Kekuranganmu bukan lagi jadi masalah besar. Tentunya bukan kaulah orangnya yang ku inginkan untuk menyematkan cincin di jari manisku jika aku tak bisa mencintai keseluruhanmu. sebab hanya di mataku saja kamu sewujud malaikat, meski nyatanya di dunia nyata kamu tetaplah manusia yang bukan tanpa cacat. Karna aku hanya ingin mencintai manusia, bukan malaikat. Jadi tak perlu yang sempurna, toh aku bukan bidadari…hehee
Jadi tetaplah di sisiku, aku ingin bahagia dengan membahagiakanmu, karena aku ingin menjadi bagian dari ingatanmu yang kemudian menjelma jadi angan-angan tentang masa depan, bukan sekedar kenangan. Membayangkan saat nanti kamu mantap menjabat tangan ayahku dan berikrar tanpa ingkar di hadapan waliku. Saat nanti kita sudah menikah dan tinggal serumah. Rumah sederhana kita yang serupa surga. Karna akan ada aku, kamu, dan malaikat-malaikat kecil kita di dalamnya. Bagiku, penampilan rumah tidaklah penting. Karna bila kita mencintai, hati adalah rumah terbaik. Bisa tinggal dihatimu, itu sudah lebih dari cukup. Membayangkan nanti, setiap malam, akan ada wajahku yang kau pandang lekat-lekat sebelum matamu terpejam. Dan di pagi hari, akan ada wajahmu yang selalu tertangkap retinaku saat membuka mata. Menyiapkan makanan kesukaanmu dan menyiapkan segelas teh hangat selagi kamu sibuk dengan berkas2 dan pekerjaanmu diruangan kita. Bercanda dan bermain bersama malaikat-malaikat kecil diruang keluarga, yang terkadang riuh suara tangis mereka justru terdengar seperti nyanyian dari surga. Indah bukan? :)
Disetiap kali kaki, lutut, dan keningku bertemu dengan sajadah. disaat itulah aku selalu meminta agar kamu senantiasa menjagaku. yang menjadi bahuku ketika nanti aku terpuruk, yang menenangkan ketika hatiku gelisah, dan yang menjadi penyeka air mataku. aku selalu meminta agar kamulah yang menjadi masa depanku, hidupku, dan imamku.
Tau gak, aku selalu senang jika bertukar pikiran pada Tuhan tentangmu. Tentang cara mengubah namamu menjadi nama-Nya, lalu kembali menjadi namamu. Tentang cara mengisi pikiranku dengan-Nya, lalu kembali pada pikiranku padamu. Tentang tidak membagi rinduku untuk siapapun selain untukmu. Aku senang mengadu pada Tuhan tentangmu. walau terkadang dihati kecil, ada rasa takut untuk kembali merajut mimpi terlalu jauh. itu karena aku pernah merasakan kegagalan yang teramat pahit, sebuah cinta dan harapan yang kandas ditengah jalan. sebuah cita-cita indah yang sudah terancang dengan indah dan amat sempurna yang sekejap mata di eksekusi tanpa pemberitahuan atau proposal apapun oleh Tuhan. tapi itu adalah masa lalu, tak kuharapkan lagi yang telah lalu. kini, yang kutahu, aku mencintaimu.
Semoga kamu bukan sekedar bertamu, dan semoga Tuhan mengijinkanmu untuk menjadi buah kesabaran yang Dia berikan untukku. Seperti halnya Muhammad yang menjadi buah kesabaran bagi Khadijah. Dan hingga saat itu tiba. Aku yakin, malaikat pun ikut bersujud mengamini setiap hasta dari doa-doaku disetiap kali beribu harapan indah dari dalam hati mengalir deras membasahi sajadah di penghujung malam yang takzim, atau bahkan bintang pun turut serta dalam setiap gempita sujud dan doa yang kupanjatkan..


Jadilah IMAM-ku.. Dengan segala makna yang dikandung oleh kata itu. Dan aku tak akan henti menunggu saat aku mengucap amin, satu shaf di belakangmu. Dan jadikanlah aku sebaik-baiknya perhiasan duniamu, hartamu yg paling berharga. Semoga kamu bukan sekedar ‘bertamu’. Karena aku ingin menjadi persinggahan terakhir mu. Rumah mu yang terakhir..
" Calon istrimu yang setiap malam susah tidur karena menahan rindu "

Senin, 03 Maret 2014

22-23 Februari 2014

Jadi,, ini adalah moment pacaran mendekati istri orang sih, yaitu " Prewedding Photo ". di laksanakannya dua hari,,dan ini dari sekian kesepakatan waktu pihak2 dari kami,saya,patjar, perias, kru foto "Ancel studio" dan petugas dr tempat yang saya buat foto ngasih jadwal tempatnya tanggal segitu. Ribet bukan?? Jelasss,, dari ribetnya ngurus segala persiapannya, atur waktu dan tempat, sungguh sangattt menguras tenaga.Konsep foto prewed saya itu sangat sederhana, hanya sebuah konsep foto studio saja. Dan pakaian yang kami kenakan merupakan pakaian adat kejawen Ngayogyakarta. Baju adat kebesaran  . :))

Sebenernya, foto prewed saya itu kebagi dua. Yang pertama adalah sesi foto resmi atau memakai kebaya yang dilakukannya dalam rumah, dan yang kedua adalah foto kurang resmi (foto konsep) yang dilakukan diluar studio, disini kami mengenakan pakaian non adat.

                                                Nih deh, sedikit foto-foto waktu prewed

 Kebaya Kejawen,, dengan padu padan warna gold..
Dan ini pakaian non Adatnya,, stelan dress warna biru dan stelan Jas hitam
 Serasa kayak jaman kolonial Belanda liatnya ;))
 Tanpa gaya tapi bagus juga hasilnya :D
 Putri dan Pangeran yang bermimpi mewujudkan kebahagiaan.. aakkh sungguh indah :*

 Dan ini pakain kami yang ke 3
 Baaaaa......
 Ini pakaian ke 4 kami,, Couple MU. Tim Bola kesukaan Patjar,yang selalu di bela belain ga tidur cuma untuk liat di TV
Tendangan apa ini namanya :))))


Dan ini sebagian dr kru kami..... basah kuyub habis hujan

 AAAAKKKK. Terharu nulisnya. x")))
mengatasnamakan wanita Indonesia saya menaruh hormat luar biasa,, Terima Kasih.......