Selasa, 13 Januari 2015

Seni Melipat Rindu

Aku ingin ini bias, dan biarlah mereka mengartikan sendiri. Aku egois? Iya, biar saja. Karena cerita ini punyaku, rasa ini hanya milikku. Ahh, apalah arti baris-baris aksara ini jika dibanding rindu yang terlintas. Aku ingin bertemu, meski singkat. Meski harus selesai sebelum ampas kopi merapat ke dasar gelas, dan siluetmu yang tertangkap oleh sudut mataku. Lalu, kepada siapakah waktu lebih berdetak? Detik jarum jam atau sepasang matamu yang tajam?. Atau barangkali aku perlu mengutuk jam?. Karena waktu terasa lebih singkat saat aku bersamamu dan melebihkannya saat aku tanpamu..

Ada rindu yang merasuk rusuk. Ada ragu yang mulai berkerak. Entah sampai kapan ia terus bergerak. Belum saja aku bernyali untuk bertanya: “Apa kau juga rindu? Atau akulah yang tidak begitu peka menerima getar kerinduamu yang berjarak?”. Karena aku tak ingin beribu kontemplasi diam-diam menyusup dan memenuhi kepalaku…

Lalu, adakah yang lebih sulit dari membungkus rindu? Atau membedakan antara putih yang sebenarnya, dan hitam yang muslihat?. Tapi yah sudahlah, mari kita buat rindu ini sederhana. Agar tak seperti air yang menyapa kubangan minyak, rumit.

Tapi seperti sederet kata yang berpeluh mengeringkan segala keraguan. Mari kita buat rindu ini sederhana. Sesederhana Doa yang kekuatannya mampu mendekatkan apa yang tidak bisa kita dekatkan. Mari kita buat rindu ini sederhana. Sesederhana hatiku yang terbuat dari kumpulan aksara, yang mempunyai rapal mantra-mantra untuk menyihirmu menjadi kata-kata..



Dan jika malam ini mulai merangkak naik bersama hawa dingin, tapi yang kamu rasakan justru hangat yang menyelimuti.
Maka ketahuilah..
Itu lengan doaku yang memelukmu dari jauh..
Itu serat kain selimut doaku yang merengkuhmu dari jauh..
Itu lantunan pengantar tidurmu lewat bisikan doaku dari jauh..
Dan itu gumaman doa dari bibirku yang mengecup diam-diam keningmu dari jauh..
Hingga akhirnya menciptakan senyum simpul di sudut bibirmu. .

Agar Tuhan tetap menjaga jutaan debar jantungmu tetap berdegup hidup. Untukku.. - See more at: http://russkayaraduga.tumblr.com/post/30463903639/seni-melipat-rindu#sthash.NhsejtpI.dpuf

Aku ingin ini bias, dan biarlah mereka mengartikan sendiri. Aku egois? Iya, biar saja. Karena cerita ini punyaku, rasa ini hanya milikku. Ahh, apalah arti baris-baris aksara ini jika dibanding rindu yang terlintas. Aku ingin bertemu, meski singkat. Meski harus selesai sebelum ampas kopi merapat ke dasar gelas, dan siluetmu yang tertangkap oleh sudut mataku. Lalu, kepada siapakah waktu lebih berdetak? Detik jarum jam atau sepasang matamu yang tajam?. Atau barangkali aku perlu mengutuk jam?. Karena waktu terasa lebih singkat saat aku bersamamu dan melebihkannya saat aku tanpamu.. - See more at: http://russkayaraduga.tumblr.com/post/30463903639/seni-melipat-rindu#sthash.NhsejtpI.dpuf
Aku ingin ini bias, dan biarlah mereka mengartikan sendiri. Aku egois? Iya, biar saja. Karena cerita ini punyaku, rasa ini hanya milikku. Ahh, apalah arti baris-baris aksara ini jika dibanding rindu yang terlintas. Aku ingin bertemu, meski singkat. Meski harus selesai sebelum ampas kopi merapat ke dasar gelas, dan siluetmu yang tertangkap oleh sudut mataku. Lalu, kepada siapakah waktu lebih berdetak? Detik jarum jam atau sepasang matamu yang tajam?. Atau barangkali aku perlu mengutuk jam?. Karena waktu terasa lebih singkat saat aku bersamamu dan melebihkannya saat aku tanpamu.. - See more at: http://russkayaraduga.tumblr.com/post/30463903639/seni-melipat-rindu#sthash.NhsejtpI.dpuf
Aku ingin ini bias, dan biarlah mereka mengartikan sendiri. Aku egois? Iya, biar saja. Karena cerita ini punyaku, rasa ini hanya milikku. Ahh, apalah arti baris-baris aksara ini jika dibanding rindu yang terlintas. Aku ingin bertemu, meski singkat. Meski harus selesai sebelum ampas kopi merapat ke dasar gelas, dan siluetmu yang tertangkap oleh sudut mataku. Lalu, kepada siapakah waktu lebih berdetak? Detik jarum jam atau sepasang matamu yang tajam?. Atau barangkali aku perlu mengutuk jam?. Karena waktu terasa lebih singkat saat aku bersamamu dan melebihkannya saat aku tanpamu.. - See more at: http://russkayaraduga.tumblr.com/post/30463903639/seni-melipat-rindu#sthash.NhsejtpI.dpuf