Kamis, 20 Juni 2013

125 kilometer,,, jarak sekarang kamu menujuku :)

Hai, kamu! Iya, kamu. Yang jauhnya kurang lebih
dari aku… Tepat 5bulan yang lalu (20 Januari 2013) jarak kita hanya hitungan centimeter. Di saat itu kita sepakat memutuskan untuk bersama dan menyanggupi jarak antara kita. Terima kasih untuk kasih yang kamu ciptakan, untuk sayang yang kamu berikan, untuk perhatian yang kamu ungkapkan, dan segala janji yang kamu aplikasikan. Terima kasih telah menjadi penawar untuk hatiku yang dulu terluka. Terima kasih karena telah menghadirkan lagi gelak tawa yang sempat hilang pada diriku, karena dia. Masih banyak terima kasih lainnya yang tidak bisa saya ungkapkan. Kamu terlalu banyak berbuat yang membuat saya harus mengucapkan terima kasih, bahkan dalam hitungan bulan. Saya sama sekali tidak pernah mengira akan dipertemukan dengan kamu. Tidak pernah menargetkan untuk menjadikan seorang (yang sebelumnya adalah) motivator menjadi seorang kekasih. Dan semua adalah kehendak Tuhan… Saya bukan perangkai kata yang baik, tidak sepertimu yang bisa mengungkapkan perasaanmu melalui kata yang mampu memunculkan perasaan hangat di hatiku dan memaksa bibirku melengkung ke atas. Seharusnya ketidakmampuan saya dalam verbal diimbangi kemampuan non verbal ya, tapi tidak juga ternyata, karena saya hanya punya sedikit ekspresi non verbal untuk mengungkapkan isi hati. Ini sedikit diantaranya.. Pertama, saat tabungan rindunya sudah menumpuk, maka saat kita bertemu, kamu tau?? pelukanku akan jauh lebih erat, karena itu sudah berikut bunganya . Kedua, saat kita berdua sangat khusyuk berkhayal tentang hal-hal tidak penting, sampai sesaat saya merasa itu sangat nyata, dan berakhir dengan ketiduran karena terlalu lelah berimajinasi . Ketiga, dan yang terpenting, saat saya mulai sering membuat gerakan dan ekspresi muka aneh, ketahuilah bahwa saya merasa sangat aman dan nyaman berada di sisimu, tanpa perlu takut kamu akan pergi meninggalkan saya . Terimakasih untuk ada dan menjadi apa adanya, terimakasih untuk setiap binar mata yang aku munculkan tanpa paksaan, kalau saja binar mata bisa ditabung, pasti saya tidak perlu lampu tidur untuk malamku. Tetaplah rindu sampai ingin memeluk, karena itu yang membedakanmu dengan patner tidurku (Guling) yang selalu ingin memeluk tanpa rindu. Semoga hubungan jarak jauh ini terus berjalan lancar yah.... Just do our best and let God do the rest. Sampai bertemu di akhir pekan. I’ll always be waiting for your coming, here. IRFAN PANJI YURISTAMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar