Jumat, 19 April 2013

Ibu yang bisa di banggakan dan di rindukan

Seseorang : “Eh cita-cita terbesar kamu apa sih?”
Me : “Hmh? Jadi ibu yang baik..”
Lalu dia tertawa terbahak-bahak menertawakan cita-cita saya sodara,, menyebalkan.
 Kenapa harus mencibir cita-cita Ibu yang baik? Buat saya, cita-cita menjadi seorang ibu yang baik itu lebih susah daripada cita-cita membangun kantor antariksa di luar angkasa, diatas bulan, beratapkan genteng dan beralaskan tanah dengan atmosfir memiliki harum Bulgari. Ya saya serius, pekerjaan yang harus diapresiasi adalah menjadi Ibu yang baik.
Mengapa harus diapresiasi? Karena menjadi ibu yang baik tidak ada sekolahnya dan untuk menjadi ibu yang baik tidak melalui ujian tertulis yang membuat kita stress ngadepin klaen yang rewel gak jelas maunya apa. Menjadi ibu yang baik hanya butuh pengakuan. Iya pengakuan, pengakuan dari keluarga.kl sudah mendapat pengakuan tersebut,itulah pencapaian tertinggi perempuan.
Meskipun Ibu saya lulusan S1 S.pd, dan sekarang profesi sebagai pengawas di sekolah dasar di salah satu kecamatan Rembang; sekaligus mengatur ibuk2 PKK juga di salah satu kecamatan Rembang; tapi saya berani bilang beliau adalah Ibu yang baik.beliau bukan sosok yang super sibuk dengan dunianya. Beliau selalu memiliki waktu untuk saya, mengecup kening saya sebelum tidur,sering menemani saya tidur di saat saya merasakan takut akan keadaan…membetulkan letak selimut saya jika mulai berantakan, menyiapkan susu hangat di pagi hari; beliau (selain ayah saya) yang berdiri paling tegap di wisuda saya. Dan siapa bilang ibu saya tidak sekeren wanita yang menduduki jabatan penting di perusahaan??
Menjadi direktur di perusahaan besar? Mudah. Tapi apa artinya semua pencapaian duniawi jika anak merasa terabaikan? Bener bukan??;  Jika tidak ada sapaan selamat pagi penuh cinta untuk anak-anak, jika tidak ada tangan halus yang mengajari mereka menggambar, jika tidak ada sosok ibu yang menemani anak perempuaannya membeli peralatan make up pertamanya, sosok untuk anak perempuan menceritakan pacar pertamanya(tempat berkeluh kesah), sosok untuk mereka menangis, sosok yang mereka cari ketika mendapatkan nilai baik, sosok yang mereka peluk ketika mereka jatuh dan sosok yang mereka banggakan kedepan teman-temannya karena masakannya yang enak. Itu peran seorang Ibu J. #termasuk saya juga nantinya… amiieeenn.
Ibu bukan hanya melahirkan tapi menemani mereka hingga nafas terakhir yang kita bisa.
Cita-cita saya masih panjang. Saya berencana bisa silahturahmi ke rumah Allah bersama suami kelak,dan keluarga; saya ingin mendirikan butiq,dan membangun sebuah panti asuhan untuk mereka anak anak kecil yang sangat dan sangat kurang kasih sayang dari orang tuanya,atau bahkan maaf anak di buang oleh orang tuanya…saya akan mengasuhnya di panti itu hingga raga terlalu lemah. Tapi Cuma satu  impian terbesar saya? Ya, hanya menjadi ibu yang baik..
                   “Seorang ibu yang bisa dibanggakan dan dirindukan….”       
Menjadi ibu yang baik itu bukan berarti berdiam dirumah dan hanya melakukan pekerjaan rumah tangga. Perluas pola pikir untuk kriteria ibu yang baik.. Mereka yang stunning di luar tetapi penyayang didalam rumah. Wanita sekuat karang untuk karir tapi memiliki hati selembut kapas; terutama dirumah. Wanita yang berdiri tegap untuk pencapaian akademis tapi tidak malu menunduk untuk mengikat sepatu anak. Wanita yang tersenyum akan pencapaian karir tapi mampu bernyanyi untuk menidurkan anak. Wanita yang (suatu hari) tanpa beliau menyadari bahwa anaknya akan menulis blogpost, post yang ditujukan untuk ibunya akan betapa hebat ibunya. :)
IMG-20130420-02205
I Love u Mom………………. *peluk ciumku pada mamah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar