Senin, 07 Oktober 2013

Dari yang bukan siapa siapa ,untuk mereka yang merasa paling hebat dan selalu benar

            Ketika kamu berani bermimpi, seharusnya kamu sudah siap dijatuhkan.
            Ketika kamu berani bermimpi, seharusnya kamu sudah kebal dikecilkan
Ketika kamu berani bermimpi, seharusnya kamu sudah berjanji pada hatimu untuk berani menerima ketidak percayaan yang beterbangan bak helai petir di sekelilingmu
Berapa banyak yang bilang punya impian tapi terlalu lemah menerima kritikan. Berapa banyak yang bilang punya impian tapi terlalu rapuh menerima kegagalan. Berapa banyak yang bilang punya mimpi tapi terlalu jumawa dengan dirinya sendiri. Lalu, secuil komentar negatif soal bagaimana hidupmu berjalan saja, sekejap mematahkan perisai keberadaanmu sebagai “pemaaf”
            Saya akhir akhir ini lebih banyak melihat dan memperhatikan sekitar. Lebih banyak membaca dan mencoba memahami hati masing masing siapapun anda. Lebih banyak memilih diam berdo’a agar Tuhan memaafkan kita; ya saya dan kalian. Kalian yang sudah mengecilkan saya, berprasangka pada saya bahkan ketika kita belum pernah  di perkenankan Tuhan bertatap mata. Pun yang pernah saya kecilkan dan saya prasangkai., ketika kita bahkan belum pernah diperkenankan Tuhan untuk saling memahami.
            Tidak perlu berkomentar dan beragumentasi setinggi gunung untuk menunjukkan bahwa ucapan dan prinsip kalian lebih tinggi atau paling benar dari milik yang lain. Selama kalian bahkan tak tau di mana letak ujung langit ini. Selama itu pula jarak pandang kita akan selalu masih tetap sama di mata Tuhan. Bahkan burung burung kecil yang beterbangan itu, pandangan mereka jauh lebih tinggi dan luas.
            Mimpi saya kecil. Apalah artinya mimpi saya bila dijatuhkan ke tengah samudra. Mimpi saya kecil. Apalah arti mimpi saya bila di lemparkan ke tengah angkasa. Apalah arti mimpi saya bila kamu bandingkan dengan mimpi milikmu..
            Dan saya bukan tipe orang yang sering membandingkan apapun yang saya miliki dengan milik orang lain, bila itu hanya akan menimbulkan dengki, sirik atau penyakit hati lainnya. Apalah artinya saya. Saya hanya  titik yang lebih besar sedikit dari hujan yang jatuh di halaman. Saya bahkan tidak bisa hidup tanpa bantuan oksigen yang kasat mata itu. Saya pun akan tetap mati jika saatnya mati nanti.
            Untuk itu, Saya akan sangat malu jika saya yang sekecil ini mulai merasa paling benar di antara ciptaan Nya yang lain,termasuk kalian. Bahkan tanpa saya sadari. Prinsip Apapun yang tengah saya pertahankan, Cinta apapun yang tengah coba saya pertahankan. Mereka akan hilang. Dan yang akan saya hadapi pada akhirnya hanya pertanyaan; Jadi amal baik apa saja yang telah kamu lakukan di sepanjang hidupmu?
            Dan semua argumentasi yang telah anda perselisihkan dengan kesombongan dan percik benci kepada saya itu hanya akan menjadi debu. Kalian tidak perlu menilai mimpi saya besar. Kalian tidak perlu memuji saya baik, untuk membuat saya menjadi pribadi yang baik. Keduanya hanya akan menjatuhkan diri saya sendiri, ketika saya tidak punya iman dan rasa malu yang cukup untuk menerimanya. Percayalah..

            Tidak ada yang paling benar kecuali kebenaran yang datang dari penciptaMu. Seberapun kalian merasa telah menjadi yang paling baik dan benar. Tanpa kalian sadari, musuh terbesar kalian justru ada di dalam diri kalian masing masing. Di hati yang menyimpan keburukan, di sana kebencian selalu hidup mewah. Dan melihat apa yang buruk dari diri orang lain adalah pekerjaan mudah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar