“Bagaimana
mencintaimu pun, bisa mematahkan diriku sendiri. Maka jangan biarkan saya
memilih menjadi patah. Seharusnya cintamu ada untuk memastikan saya baik baik
saja”
Ada yang bilang jarak akan membuat
kamu tersadar pentingnya seseorang yang selama ini tidak kamu pertimbangkan
keberadaannya di dalam hidupmu. Ada yang bilang jarak akan membuatmu tau
seberapa besar kadar cintamu pada seseorang yang selama ini selalu ada untukmu.
Ada pula yang bilang jarak akan membuatmu mengerti, bagaimana rasa sakitnya
merindui
Saya sendiri memahami sangat soal
jarak, terkadang memberi saya ruang untuk mengelupas isi perasaan saya sendiri.
Jarak pun kadang memberi saya kesempatan untuk mencari kebahagiaan lain yang
mungkin akan saya dapatkan, tapi tidak demikian. Jarak pun, kerap membuat saya
di benci oleh mereka yang begitu saya sayangi, hanya karena mereka tak mampu
memahami bahwa merekalah yang selama ini sebenarnya telah menggaris jarak di
antara kami
Kita tak mungkin berjarak tanpa
alasan,tidak pernah mungkin. Walau beribu alasan itu tak pernah ada yang
sanggup mengungkapnya, selalu ada alasan kenapa seseorang mengambil langkah
mundur, atau justru mengambil langkah mblunder menjauhi. Selalu ada yang
terluka, dan selalu ada yang ber tanya tanya. Entah berapa juta orang di dunia
ini, di detik ini, yang tengah mempertanyakan soal jarak menyakitkan yang
mereka hadapi. Dan mengarang jawaban yang mampu menghibur kegalauan hati mereka
sendiri pada akhirnya
Beberapa tak mampu memahami,
seberapa sedihnya melihat seseorang yang begitu ingin kita bahagiakan terlihat
begitu bahagia bersama seseorang yang bahkan baru mereka temui dibanding dengan
kita yang setiap waktu selalu ada untuknya selama ini. Itu adalah detik di mana
kita merasa kecewa atas diri kita sendiri
Tidak akan sanggup menyalahkan
siapapun, selain menyalahkan diri sendiri bukan? Lgi pula siapa yang sanggup
menyalahkan orang yang begitu di sayangi? Sayang yang sebenarnya, akan selalu
lebih dulu bertanya soal kekuarangan diri sendiri. Lalu setelah pertanyaan panjang,
biasanya seseorang akan lebih suka memutuskan;
“Baiklah aku akan memberikan
kesempatan pada kalian untuk bahagia, dengan memberi jarak pada kita. Bukan
karena aku tak mencintaimu, ini hanya karena aku terlalu mencintaimu”
Terpujilah mereka yang benar sanggup
melakukannya tanpa merasa sakit. Karena kamu tau, ada kalanya mencintai berarti
harus berani menghadapi sakit untuk memilih bertahan. Dan beberapa begitu tak
sanggup menahan sakit dan justru memilih memberi kesempatan pada dia yang
tengah di sayangi untuk menikmati hal yang tengah membuatnya bahagia detik itu.
Walau itu berarti memberinya kesempatan berbahagia bersama selain kita
Pergi bukan berarti tak ingin
bertahan. Terkadang pergi, berarti berani memberi diri kesempatan untuk lebih
bahagia, walau pun berarti harus berjalan tanpanya. Walau pun pergi jauh lebih
mudah dari bertahan tinggal. Tetapi pergi setidaknya masih memberi kesempatan
untuk tidak membuang waktu, dengan berpura bahagia melihatnya bahagia bersama
orang lain
Ada begitu banyak cinta yang memaksa
seseorang untuk ber akting tengah bahagia padahal hatinya hancur tak karuan.
Itulah mereka yang memilih menahan sakit dengan bertahan bersama orang yang
mereka sayangi. Karena begitu takut berjarak dengan hati yang begitu mereka
cintai
Saya tidak selalu sanggup
memilihnya, Tidak dan terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar