Kamis, 29 Mei 2014

P.R.I.O.R.I.T.A.S

Pernikahan bukan hanya mengubah dengan siapa kita tidur, tapi juga mengubah banyak sekali cara berpikir kita tentang sesuatu, tentang mana yang layak dipikirkan dan mana yang terlewat karena perhatian kita tak lagi menuju ke arah situ.

Saat masih gadis, hampir dulu segala hal saya tau dan fakta perkuliahan saya tau, si itu pacaran dengan siapa, putusnya kapan (dan kenapa), lalu si itu jadian lagi ma siapa dll. Tapi setelah menikah, memori tentang itu semua perlahan memudar, bukan karena mereka tak lagi penting, tapi secara alami pikiranku mulai tergantikan tentang informasi mengatur keuangan, planing planing masa depan atau sesimpel menunggu suami pulang sembari menyiapkan secangkir susu hangat.

Saat masih sendiri, saya bisa seketika lemah melihat pria tampan, keren nan mempesona berjalan di depan mata saya.. setelah menikah bahkan saya harus benar-benar membuka ingatan lama hanya untuk mengingat sosoknya,bahkan hal seperti itu sudah tak lagi penting.

Saat masih belum menjalin komitmen di depan Tuhan, naluri perempuan saya adalah menemukan jodoh saya, mencari kabar teman-teman lama, apakah masih menjalin kasih, apa sudah putus, atau sudah jadian lagi. Setelah menikah, saya cukup lega melihat teman-teman saya dalam keadaan sehat dan bahagia, tanpa sedikitpun ingin tau siapa yang sedang mengisi hati mereka, kecuali mereka sendiri yang menceritakannya tanpa diminta.


Intinya, pernikahan itu mengubah prioritas. Dari prioritas egoisme diri, menjadi bagaimana membangun rumah tangga yang menyenangkan, tentang bagaimana menjadi istri yang membuat suami bahagia, tentang bagaimana membuat waktu bersama jauh lebih bermakna. Dulu, saya sempat berpikir "Nikah itu cuma buat orang yang perpikiran tua, hih." nyatanya, saya sudah berada pada fase orang tua itu, tidak peduli tentang gosip sekitar, mulai memikirkan 10-20 hingga 50 tahun ke depan.


Tapi satu hal yang perlu diketahui mengenai pernikahan, hidup setelah menikah walau kita akan terpaksa dewasa, tapi jauh dari membosankan. Bahkan saya masih merasa muda dan pacaran terus, pacaran tapi bisa sekamar, pacaran tapi asik aja pulang malem, pacaran tapi bisa making love.


Pernikahan bukan hanya tentang bersentuhan kulit tanpa sehelai benang, tapi pernikahan juga menutup rapat pada masa lalu, menutup dengan suka rela tanpa paksaan karena yang di depan mata jauh lebih baik dari yang telah lalu.


Pernikahan bukan hanya tentang berkembang biak, pernikahan adalah tentang perkembangan diri dan kehidupan, bahwa ke depannya, kita harus sama-sama yakin,
hidup akan jauh lebih baik lagi.. :)



Selamat menentukan prioritas. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar